Hiu, Pari dan penyu mendapat perlindungan penuh di kawasan ini dan setiap kegiatan yang merusak lingkungan seperti merusak karang dengan bom serta perdagangan ikan dilarang keras.
“Hiu, sebagai hewan pemangsa, memainkan peran penting dalam keseimbangan populasi spesies ikan dan terumbu karang,” kata kelompok konservasi Shark Savers and the Misool Eco Resort yang mendukung penetapan kawasan suaka ini.
“Lebih dari 73 juta hiu dibunuh setiap tahunnya, bahkan beberapa populasi hiu turun hingga 90 persen. Hiu diburu untuk diambil siripnya dan dijadikan sup,” tambah kelompok itu.
“Di kawasan Raja Ampat, tiga perempat spesies hiu terancam punah. Ikan pari dibunuh untuk diambil insangnya, dan ikan-ikan yang hidup di terumbu karang diambil dan dijadikan ikan hias akuarium,” kata Peter Knights, direktur eksekutif lembaga konservasi Amerika Serikat WildAid, yang juga mendukung proyek ini.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Raja Ampat, Yohanis Bercmans Rahawaryn tidak bisa memerkirakan populasi hiu di kawasan itu, tapi dia mengatakan jumlah terus turun dalam beberapa tahun terakhir.
“Salah satu indikatornya adalah para penyelam sudah jarang menemukan ikan hiu besar di Raja Ampat,” katanya.
Sumber: AFP
0 komentar:
Posting Komentar